Sepak bola Indonesia




Enam Pemain Latihan Terpisah

Program latihan Timnas U23 jelang lawan Turkmenistan, (9/3) , masih terkendala dengan cedera pemain. Dalam sesi latihan Rabu (2/3) pagi tadi di Lapangan Timnas, Senayan, enam pemain nampak latihan terpisah.

Enam pemain yang latihan terpisah adalah Oktavianus Maniani, Gunawan Dwi Cahyo, Hendro Siswanto, Dendi Santoso serta dua calon pemain naturalisasi, Diego Michiels & Ruben Warbanaran.

Dendi Santoso merupakan pemain yang paling kecil kemungkinannya bisa tampil di laga kedua lawan Turkmenistan. Cedera yang dialaminya cukup parah.

“ Dendi mengalami cedera yang cukup berat. Kemungkinan ia harus absen sepekan. Sedangkan pemain lainnya kemungkinan besar bisa bermain," tutur Riedl.

Kondisi ini cukup merugikan bagi kekuatan Indonesia, terutama dalam hal penyerangan. Padahal, Indonesia butuh kemenangan dengan skor besar agar bisa lolos dari hadangan Turkmenistan.

Selain karena banyak pemain yang cedera,kekuatan lini depan pun berkurang setelah dicoretnya Titus Bonai karena alasan indisipliner. Meski begitu, Alfred Riedl tetap optimis bisa memaksimalkan tenaga yang ada. Dalam sesi latihan pagi tadi, Alfred banyak memberikan menu latihan serangan lewat sayap yang diakhiri dengan umpan silang.
PSSI Masih Tunggu Keputusan Resmi FIFA

 PSSI masih menunggu keputusan resmi dari FIFA mengenai hasil Sidang Komite Asosiasi atau Associations Committee mengenai ada atau tidaknya sanksi untuk Indonesia. "Kita masih menunggu keputusan resmi dari FIFA," ungkap Sekjen PSSI Nugraha Besoes, Rabu (2/3) siang.

Nugraha Besoes menyatakan, Komite-komite tetap FIFA pada pekan ini memang tengah melakukan pertemuan-pertemuan, dan hal itu bertepatan dengan akan dilangsungkannya Rapat Komite Eksekutive atau Exco FIFA pada 2 dan 3 Maret ini di Zurich, Swiss. Rapat Exco FIFA dipimpin langsung oleh Presiden FIFA, Joseph Sepp Blatter.

"Bisa saja rekomendasi atau hasil dari sidang-sidang komite tetap itu dibawa lebih dulu ke Rapat Exco, untuk kemudian diputuskan," tegas Sekjen PSSI Nugraha Besoes, seraya mengoreksi pemberitaan sebelumnya yang menyebutkan bahwa FIFA kemungkinan memberikan waktu 18 pekan bagi PSSI untuk melaksanakan Kongres.

PERJUANGAN PSSI

Kendati demikian, jika akhirnya FIFA tidak menjatuhkan sanksi untuk Indonesia serta memberi toleransi waktu bagi PSSI untuk menuelenggarakan Kongres, tentu tak bisa dipungkiri bahwa hal ini merupakan sebuah keberhasilan dari perjuangan PSSI. Apalagi, ancaman sanksi FIFA sebenarnya sudah didepan mata.

Sebelumnya diberitakan, Sidang Komite Asosiasi FIFA yang dilakukan Selasa (1/3) mulai pukul 16.00 waktu Zurich atau pkl 23.00 wib kemungkinan besar akan membahas berbagai kasus atau permasalahan yang tengah dialami asosiasi-asosiasi anggota FIFA. Termasuk, Indonesia dan Brunei Darussalam, yang sudah terkena sanksi dari FIFA.

Kemungkinan dijatuhkannya sanksi untuk Indonesia mengemuka menyusul adanya pernyataan keras Menegpora Andi Alfian Malarangeng pada Senin (21/2) lalu. Dalam surat elektronik yang dikirim Sekjen FIFA Jerome Valcke pada 24 Februari kepada PSSI, antara lain dinyatakan bahwa pernyataan-pernyataan Menegpora itu bisa dikategorikan sebagai sebuah intervensi. Oleh karena itu, FIFA akan membawa masalah tersebut dalam Sidang Komite Asosiasi yang digelar Selasa (1/3) sore di Zurich, Swiss.

Pada Senin (28/2) malam. PSSI mengirim surat pada Sekjen FIFA mengenai pengunduran Kongres untuk pemilihan Exco PSSI 2011-2015, serta permintaan agar FIFA tidak menjatuhkan sanksi untuk Indonesia. Surat tersebut dikirim bersamaan dengan keberadaan Deputi Sekjen Bidang Luar Negeri PSSI Dali Tahir di Zurich, untuk bertemu dengan Sekjen FIFA Jerome Valcke.

"Kita berharap FIFA tidak menjatuhkan sanksi untuk Indonesia," tegas Ketua Umum PSSI Nurdin Halid saat menyampaikan keterangan pers mengenai pengiriman surat PSSI ke FIFA, Senin malam lalu.

Dalam pertemuan Dali Tahir dengan Jerome Valcke memang tidak dibahas mengenai adanya sanksi untuk Indonesia.

Menurut Nugraha Besoes, sangat mungkin hasil dari Sidang Komite Asosiasi yang dilakukan Selasa lalu itu akan dibahas lebih lanjut pada Rapat Exco Rabu dan Kamis ini.

"Jadi apa pun hasil Rapat Exco itu mash kita tunggu," tegas Nugraha Besoes. "Sebuah Kongres biasanya dilaksanakan maksimal enam bulan setelah adannya permintaan dari asosiasi masing-masing, atau bahkan bisa dua bulan," jelas Nugraha Besoes.

Kelangsungan sebuah Kongres melalui beberapa proses atau tahapan, dari sosialisasi, pengajuan calon, pengesahan calon melalui tim verifikasi, kemudian pembahasan di tingkat banding jika ada yang mengajukan keberatan, serta sosialisasi akhir ke seluruh peserta pemilik hak suara di Kongres.